Home > News

Wamenag: Sannipata Nusantara Waisak Jadi Sarana Kokoh Persatuan Bangsa

Sannipata Nusantara Efektif untuk Memperkokoh Persatuan Bangsa
Gelaran Sannipata Nusantara Waisak 2024 di Convention Exhibition (ICE) BSD, Tangerang Selatan, Banten
Gelaran Sannipata Nusantara Waisak 2024 di Convention Exhibition (ICE) BSD, Tangerang Selatan, Banten

Tangerang -- Wakil Menteri Agama (Wamenag) Saiful Rahmat Dasuki mengapresiasi atas terselenggaranya Sannipata Nusantara Waisak 2024. Forum itu menjadi sangat strategis untuk memperkuat kesadaran umat Budha dalam memperkokoh persatuan bangsa.

“Sannipata Nusantara sangat bermanfaat untuk menggugah kembali semangat persatuan dan kesatuan bangsa melalui kesadaran akan keberagaman. Karena seperti kita ketahui bahwa Indonesia terdiri dari berbagai suku bangsa, adat istiadat, budaya, bahasa, dan agama yang berbeda-beda yang harus dimaknai sebagai kekayaan keragaman,” ujar Wamenag.

Sannipata Nusantara Waisak digelar dalam rangka memperingati Hari Raya Waisak 2568 B.E di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD, Tangerang Selatan.

Wamenag Saiful mengatakan, dalam agama Budhha, umat faktanya memiliki tata cara ritual, upacara, dan tradisi yang beragam. Namun demikian, berbagai keragaman tersebut sejatinya memiliki tujuan yang sama yaitu meluhurkan ajaran Buddha.

Acara tersebut dihadiri oleh 5.000 umat dari berbagai elemen Buddha dari seluruh Indonesia. Serta kegiatan ini juga dihadiri sejumlah anggota DPR, anggota dewan pertimbangan presiden (wantimpres) dan para pimpinan di Kemenag.

Dirjen Bimas Buddha Supriyadi menjelaskan, Sannipata Nusantara Waisak digelar dalam rangka memeringati Hari Raya Waisak 2568 B.E. Pertemuan akbar nasional yang mengusung tema “Kesadaran Keberagaman Jalan Hidup Luhur, Harmonis dan Bahagia”.

"Sannipata ini bermakna pertemuan agung umat Buddha Indonesia di Bulan Waisak atas dasar kesadaran dari kondisi-kondisi baik yang diharapkan juga menjadi sarana meningkatkan pengertian, pemahaman dan pengamalan nilai-nilai luhur ajaran Buddha serta memperteguh sikap, perilaku dan cara pandang kehidupan beragama yang lebih moderat,” terangnya.

× Image