KAI Mulai Uji Coba Kereta Khusus Wanita di LRT Jabodebek, Fokus pada Kenyamanan dan Keamanan Pengguna
Jakarta, 11 Desember 2024 – PT Kereta Api Indonesia (KAI) akan memulai uji coba kereta khusus wanita pada LRT Jabodebek mulai 16 Desember 2024. Kebijakan ini bertujuan untuk meningkatkan kenyamanan dan keamanan, khususnya bagi pengguna wanita, di transportasi publik yang semakin ramai.
Uji coba akan berlangsung pada jam sibuk (peak hour), yaitu antara pukul 06:00 – 09:00 WIB dan 16:00 – 20:00 WIB, dan hanya diterapkan pada hari kerja. Kebijakan ini tidak berlaku pada akhir pekan atau hari libur nasional.
Mahendro Trang Bawono, Manager Public Relations LRT Jabodebek, menegaskan bahwa keamanan dan kenyamanan pengguna selalu menjadi prioritas utama bagi KAI. "Kereta khusus wanita adalah langkah konkret kami untuk menciptakan lingkungan transportasi yang lebih aman, sekaligus mengurangi potensi pelecehan seksual di ruang publik. Kami berharap kebijakan ini memberikan rasa aman yang lebih kepada wanita dan mendukung mereka untuk menggunakan LRT Jabodebek dengan lebih nyaman dan percaya diri,” ujarnya.
Dalam uji coba ini, kereta khusus wanita akan ditempatkan di posisi paling belakang (terakhir) dalam setiap rangkaian kereta yang beroperasi. Kebijakan ini berlaku di seluruh relasi LRT Jabodebek, baik di relasi Dukuh Atas BNI - Harjamukti (PP) maupun Dukuh Atas BNI - Jatimulya (PP). Setiap stasiun yang dilalui juga akan dilengkapi dengan tanda visual di peron dan pengumuman berkala agar pengguna mudah mengetahui keberadaan kereta tersebut.
Kereta khusus wanita pertama kali diterapkan pada LRT Jabodebek pada peresmiannya pada 28 Agustus 2023. Namun, kebijakan ini sempat dihentikan seiring dengan tingginya antusiasme masyarakat terhadap teknologi kereta tanpa pengemudi (driverless). Kini, KAI kembali melanjutkan kebijakan tersebut untuk memberikan pengalaman transportasi yang lebih aman dan inklusif.
“Uji coba ini bagian dari komitmen kami untuk terus meningkatkan kualitas layanan dan memberikan solusi transportasi yang aman dan nyaman bagi seluruh pengguna. Kami berharap kebijakan ini dapat berdampak positif, terutama bagi wanita, dan semakin memperkuat peran LRT Jabodebek sebagai moda transportasi yang peduli akan kenyamanan dan keselamatan penggunanya,” tambah Mahendro.
Data dari SIMFONI KemenPPA (Januari-November 2024) menunjukkan bahwa dari 24.914 kasus kekerasan, 21.593 di antaranya adalah korban wanita, dengan 10,4% di antaranya terjadi di fasilitas umum. Angka ini menyoroti tingginya kekerasan di ruang publik, termasuk transportasi umum. KAI berkomitmen untuk menjadikan LRT Jabodebek sebagai transportasi yang aman, menanggulangi segala bentuk kekerasan dan pelecehan terhadap wanita.
Melalui kebijakan ini, KAI berharap dapat menciptakan lingkungan transportasi yang lebih inklusif, aman, dan nyaman bagi seluruh pengguna.