Home > News

Kereta Api Jabodetabek: Solusi Ramah Lingkungan untuk Udara Lebih Bersih

kereta api di wilayah Jabodetabek telah menjadi salah satu solusi utama dalam mengurangi polusi udara.

Jakarta -- Seiring dengan meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap pentingnya menjaga lingkungan, layanan transportasi kereta api di wilayah Jabodetabek telah menjadi salah satu solusi utama dalam mengurangi polusi udara. Pada tahun 2024 ini, total 333 juta penumpang telah memilih kereta api sebagai moda transportasi mereka, berkontribusi besar dalam pengurangan emisi karbon dan pencemaran udara di kawasan ibu kota dan sekitarnya.

Kualitas udara di Jabodetabek belakangan ini menunjukkan perkembangan positif. Dalam beberapa hari terakhir, tingkat polusi di Jakarta turun signifikan hingga mencapai level "bersih dan segar", dengan indeks kualitas udara (AQI) berada pada angka 69, yang berada dalam kategori "sedang". Fenomena ini tidak hanya dipengaruhi oleh faktor alam, namun juga oleh peran aktif masyarakat dalam beralih ke transportasi massal yang lebih ramah lingkungan.

Kontribusi Kereta Api dalam Mengurangi Polusi

Peningkatan jumlah pengguna kereta api sepanjang tahun 2024 mencerminkan semakin besarnya kepercayaan masyarakat terhadap transportasi massal yang efisien dan berkelanjutan. Data dari KAI Group menunjukkan bahwa sejak Januari hingga November 2024, tercatat 333.371.342 penumpang menggunakan layanan kereta api di Jabodetabek. Salah satu moda transportasi yang mengalami lonjakan signifikan adalah Commuter Line, yang mencatat 299 juta penumpang, menjadikannya pilihan utama bagi mobilitas harian warga.

Perbandingan emisi yang dihasilkan antara kereta api dan kendaraan pribadi semakin menegaskan manfaat lingkungan dari beralih ke moda transportasi ramah lingkungan ini. Dalam perjalanan sejauh 200 mil, emisi yang dihasilkan kereta api hanya seperlima dari yang dihasilkan oleh mobil atau pesawat. Satu perjalanan kereta api bahkan dapat menggantikan penggunaan 160 mobil atau 560 motor, sebuah angka yang menunjukkan potensi besar kereta api dalam mengurangi emisi karbon.

Dampak Positif bagi Kualitas Udara

Setiap hari, penggunaan kereta api di Jabodetabek mengurangi sekitar 2.141 ton CO2, dan dalam setahun, total pengurangan mencapai sekitar 780.528 ton CO2. Pengurangan emisi ini berperan besar dalam menciptakan udara yang lebih bersih dan sehat bagi masyarakat Jabodetabek, mendukung kualitas hidup yang lebih baik, serta menciptakan masa depan yang lebih berkelanjutan.

KAI Group, melalui berbagai layanan kereta api yang terintegrasi, termasuk Commuter Line, LRT Jabodek, dan Whoosh, berkomitmen untuk terus mendukung kebiasaan masyarakat beralih ke transportasi massal yang lebih ramah lingkungan. “Kami ingin menciptakan masa depan yang lebih hijau dan mendukung pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs) di Indonesia,” ujar Anne Purba, Vice President Public Relations KAI.

Kesadaran Lingkungan yang Meningkat

Keberhasilan ini tentu tidak terlepas dari kesadaran masyarakat yang semakin tinggi terhadap dampak polusi udara terhadap kesehatan dan kualitas hidup. Penggunaan kereta api bukan hanya soal efisiensi waktu dan biaya, tetapi juga menjadi pilihan yang lebih bijak untuk melindungi lingkungan. Dengan terus meningkatnya jumlah penumpang, KAI Group optimis bahwa kereta api dapat terus berperan dalam mengurangi polusi udara di wilayah perkotaan.

"Terima kasih kepada seluruh pengguna kereta api di Jabodetabek. Dengan memilih kereta api, Anda tidak hanya memilih moda transportasi yang efisien, tetapi juga ikut berkontribusi langsung dalam menciptakan kualitas udara yang lebih baik bagi kita semua," tutup Anne Purba.

Langkah kecil yang dilakukan setiap individu dalam beralih ke transportasi kereta api, pada akhirnya memberikan dampak besar terhadap kelestarian lingkungan dan kualitas udara yang lebih sehat bagi generasi mendatang.

× Image